Pembelajaran literasi merupakan tahap puncak setelah tahap pembiasaan dan pengembangan dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Ketentuannya pembelajaran literasi harus diintegrasikan pada setiap mata pelajaran. Meskipun bukan hal yang asing dilakukan, namun integrasi literasi tetap saja dirasa tidak mudah, termasuk dalam pembelajaran sejarah. Padahal pembelajaran sejarah sejatinya bagaikan kawah literasi: membaca dan menulis, menyimak dan berbicara.

Hadirnya buku ini menjawab berbagai kegelisahan seputar penerapan pembelajaran literasi. Para pembaca diajak untuk mengenal dan mampu menyajikan pembelajaran sejarah yang memanfaatkan literasi secara efektif. Niscaya pembelajaran literasi akan menjadi gerbang masuk menuju pembelajaran abad 21 yang mengintegrasikan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation), serta mendukung Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan pengembangan HOTS (Higher Order Thinking Skill).